Senin, 12 Maret 2012

Peringatan Allah Melalui Flu Burung


Peringatan Allah Melalui Flu Burung

 Allah yang menciptakan manusia dan alam semesta. Allahlah yang paling tahu mana yang membahayakan manusia dan mana yang bermanfaat. Maka Ia perintahkan manusia untuk makan yang baik-baik, dan Ia larang pula manusia untuk makan yang kotor dan berbahaya.

Ketika babi dilarang untuk dimakan dan dimanfaatkan, maka seyogyanya kita mengikuti seruan itu dengan perasaan ridho. Karena setiap larangan pasti tersembunyi hikmah. Kadang kita tahu hikmah dari larangan itu. Tetapi betapa banyak rahasia alam yang belum tersingkap oleh akal dan pengetahuan manusia yang serba terbatas ini.

Dahulu orang menyangka bahwa yang membahayakan pada diri babi adalah adanya cacing pita. Sekali lagi itu menurut logika manusia. Oleh karena itu ada sebagian manusia yang mencoba menghilangkan cacing pita tersebut dari tubuh babi. Maka kini babi diproses dan diolah secara higienis dan modern, sehingga tidak terkontaminasi makhluk berbahaya semisal cacing pita. Oleh karena itu banyak di antara manusia yang kemudian menyantap daging babi tersebut dengan perasaan aman.

Kini mata manusia kembali terbuka lebar. Perkembangan virus flu burung yang tiba-tiba menjadi ganas dan mematikan itu telah menghebohkan dunia internasional. Korban berjatuhan di berbagai negara, termasuk di Indonesia. Sebelumnya Cina, Thailan dan sejumlah negara Asia lainnya telah mencatat adanya korban meninggal akibat virus misterius itu. Virus yang sebelumnya diidentifikasi sebagai H5N1 atau avian influenza ini rupanya sudah mengalami mutasi dan perubahan struktur genetik sehingga menjadi lebih ganas dan mematikan.

Teka-teki perubahan tingkat keganasan virus flu burung tersebut masih menjadi perdebatan di kalangan para peneliti. Apakah perubahan itu akibat kondisi alam yang terus berubah, ataukah perubahan genetik akibat vektor dari makhluk lain yang ditumpanginya? Hal yang sudah disepakati sebagai sebuah fakta adalah bahwa virus flu burung itu menjadi ganas setelah ia hidup dan berkembangbiak di tubuh babi!

Riset masih terus dikembangkan berbagai kalangan untuk mengidentifikasi dan menemukan vaksin bagi virus flu burung tersebut. World Health Organizartion (WHO), sebuah organisasi kesehatan dunia di bawah naungan PBB bahkan telah membangun pusat riset flu burung di Hongkong. Sejauh ini vaksin yang sangat diperlukan jutaan ternak dan manusia belum berhasil ditemukan.

Keresahan masyarakat dunia menghadapi wabah flu burung ini cukup beralasan. Selain memang sudah mendatangkan korban meninggal, penyebaran virus tersebut ke daerah-daerah lain secara teoritis akan bisa berlangsung dengan mudah. Berbeda dengan virus HIV yang menular melalui hubungan seksual, suntikan atau transfusi darah, maka virus flu burung ini dapat menyebar hanya melalui perantaraan udara. Jika virus itu sudah berkembang dan menyebar, maka ia dapat mengenai siapa saja, baik yang memakan babi ataupun bukan. Baik kepada yang bekerja di lingkungan peternakan maupun bukan. Kasus korban meninggal dunia akibat flu burung di Tangerang, yaitu keluarga Wawan Iswara, membuktikan hal itu. Jika demikian, kepada siapa lagi kita akan berlindung dan memohon pertolongan?

Sebelum wabah dan virus itu menyebar tanpa kendali, tindakan pencegahan dan pembasmian harus segera dilakukan. Pemerintah harus bertindak tegas. Jika perlu binatang ternak yang sudah terbukti terserang virus flu burung, sebaiknya segera dimusnahkan. Lebih baik mengorbankan yang sedikit demi menyelamatkan yang lebih banyak lagi. Sebelum semua menjadi sangat terlambat.

Belajar dari kasus flu burung ini, sebaiknya kitapun sebagai sebuah masyarakat harus segera mawas diri. Bahwa yang haram itu memang harus ditinggalkan, tanpa bertanya lebih lanjut mengapa diharamkan. Allah telah memberikan sinyal dan peringatan dini kepada umat manusia. Akankah kita segera sadar untuk kembali berbenah? Ataukah kita biarkan saja peringatan dini itu berlalu tanpa arti? Jika demikian pilihan kita, maka bersiap-siaplah menerima azab yang lebih berat lagi!

Tetapi Allah maha Pengasih dan Penyayang. Ia sangat menyayangi hambanya. Kita semua hanya bisa berharap dari kasih sayang Allah itu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar