Senin, 12 Maret 2012

Mengenal Lebih Jauh Tentang Flu Burung dan Virus H5N1


 Lebih Jauh Tentang Flu Burung dan Virus H5N1

           

Flu burung atau flu unggas adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh virus flu yang berasal dari burung. Jenis virus flu ini terjadi secara alami diantara burung. burung liar (bukan peliharaan) secara luas membawa virus?virus flu tersebut ke saluran usus mereka sementara burung-burung tersebut tidak menderita sakit .Namun demikian virus flu tersebut sangat mudah ditularkan ke jenis burung yang lain, termasuk dapat menginfeksikan virus tersebut pada jenis unggas lainnya seperti burung, bebek dan kalkun. Akibatnya binatang peliharaan tersebut menjadi sakit dan menyebabkan kematian. Hasil pengkajian menunjukkan bahwa virus tersebut adalah dari virus flu burung tipe A.

Virus-virus flu burung pada awalnya memang tidak menular kepada manusia. Namun dalam perkembangannya virus tersebut mengalami perubahan genetis, sehingga pada tahun 1997 wabah virus flu burung tersebut telah menginfeksi manusia. Kasus ini pertama kali terjadi di Hongkong.

Ada beberapa subtipe yang berbeda dari virus flu burung tipe A. Perbedaan ini disebabkan karena adanya beberapa protein pada virus flu tipe A yaitu hemaglutinin [HA] dan neuraminidase[NA]. Ada 16 subtipe HA yang berbeda dan 9 subtipe NA yang berbeda dari virus flu tipe A. Hal ini memungkinkan terjadinya berbagai kombinasi yang berbeda dari protein HA dan NA, dimana masing-masing kombinasi akan berbeda subtipenya. Semua subtipe dari virus flu A dapat ditemukan pada burung. Sehingga ketika kita berbicara tentang virus flu burung maka kita merefer pada semua subtipe flu A yang khususnya terjadi pada burung. Umumnya virus tersebut tidak dapat menginfeksi manusia, sungguhpun pada kenyataan dapat juga terjadi pada manusia.

Ketika berbicara tentang virus flu manusia, maka kita merefer pada tipe yang umumnya menyerang manusia. Ada tiga virus flu yang menginfeksi manusia yaitu : H1N1,H1N2 dan H3N2 dimana ada beberapa bagian genetis dari virus flu A pada manusia berasal dari burung. Virus flu A secara konstan berubah dan dapat melakukan adaptasi untuk menginfeksi dan menyebar kepada manusia. Gejala flu burung yang muncul pada manusia memiliki range gejala tipikal flu umumnya seperti demam, batuk, tenggorokan sakit dan nyeri otot hingga pada infeksi mati, pneumonia serta beberapa masalah pernafasan yang cukup parah. Gejala dari flu burung sangat tergantung pada jenis virus yang menyebabkan infeksi. Burung yang terinfeksi menyebarkan virus flu nya melalui liurnya, nasal sekresi dan feses (kotoran). Burung/unggas yang terinfeksi disebabkan terjadinya kontak dengan kotoran yang terinfeksi atau burung?burung tersebut melakukan kontak dengan suatu permukaan dimana permukaan tersebut terkontaminasi dengan kotoran yang terinfeksi virus. Karenanya diyakini bahwa kebanyakan kasus flu burung yang menyerang manusia karena mereka melakukan kontak dengan unggas atau pun permukaan yang ada kotoran yang terkontaminasi virus flu burung tersebut. Resiko flu burung pada manusia umumnya rendah. Hal ini disebabkan karena virus tersebut umumnya terjadi pada burung dan tidak menularkan ke manusia. Bagaimana pun selama terjadi wabah flu burung pada unggas maka ada kemungkinan manusia yang berinteraksi dengan unggas tersebut dapat terinfeksi dengan virus flu burung tersebut.

Virus flu burung (H5N1) yang menyerang unggas di Asia adalah suatu contoh wabah flu burung yang menyebabkan infeksi pada manusia hingga kematian. Pada situasi seperti ini, maka diharapkan para pekerja harusnya menghindari unggas atau peliharaan mereka yang terinfeksi virus flu atau mencegah tejadinya kontak dengan permukaan yang telah terkontaminasi kotoran unggas yang terinfeksi virus flu burung. Studi menunjukkan bahwa pengobatan melalui resep terbukti dapat mencegah flu burung menginfeksi manusia. Tetapi yang harus diperhatikan adalah virus flu tersebut dapat menjadi resisten pada obat-obat tersebut sehingga pengobatan terkadang tidak selalu berhasil dengan baik.

Virus H5N1
Virus influenza A (H5N1) disebut juga virus H5N1 adalah suatu subtipe virus influenza A yang terutama terjadi di burung. Pertama kali diisolasi dari burung yang ada di Afrika Selatan pada tahun 1961. Seperti halnya semua virus flu burung, virus H5N1 tersirkulasi di antara burung-burung secara luas, sangat mudah mengkontaminasi sesama burung, dan bersifat mematikan. Wabah influenza H5N1 terjadi pada unggas-unggas di 8 negara di Asia (Kamboja, China, Indonesia, Japan, Laos,Korea Selatan, Thailand dan Vietnam) selama akhir 2003 dan awal 2004. Pada saat itu lebih dari 100 juta burung-burung yang terinfeksi di negara-negara tersebut mati atau dibunuh untuk mencegah menyebarnya wabah. Bulan Maret 2004 wabah dilaporkan dibawah kontrol, kemudian akhir juni 2004 kematian unggas karena virus H5N1 terjadi lagi di beberapa negara Asia , Indonesia salah satunya. Hal ini diyakini bahwa wabah tersebut ternyata tidak berhenti. Infeksi manusia terhadap virus flu A telah terjadi di Thailand,Vietnam dan Kamboja. Awal mulanya virus H5N1 menyerang manusia (virus tipe ini normalnya hanya menyerang burung) terjadi di Hongkong pada tahun 1997. Virus ini menyebabkan gangguan yang cukup parah terhadap sistem pernafasan 18 orang, dimana 6 diantaranya mati. Sejak saat itu dijumpai lagi beberapa kasus H5N1 yang menyerang manusia, di Thailand , Vietnam dan Cambodia misalnya. Dimana tingkat kematian mencapai 50 % yang kebanyakan kasus terjadi karena adanya kontak dengan hewan yang terinfeksi atau pada permukaan yang terkontaminasi. Sejauh ini penyebaran virus H5N1 dari manusia ke manusia sangat jarang terjadi dan penyebarannya tidak terjadi. Namun karena semua virus flu memiliki kemampuan untuk berubah, maka para ilmuwan menyatakan bahwa tidak menutup kemungkinan bahwa virus ini pun suatu saat dapat terinfeksi pada manusia dan penularannya pun dapat terjadi secara mudah dari manusia ke manusia. Yang harus mendapat perhatian adalah, bahwa karena virus tersebut tidak umum menginfeksi manusia, maka sangat sedikit sistem proteksi manusia terhadap virus tersebut. Karenanya jika virus H5N1 menjadi mudah ditransfer antar manusia maka wabah global (pandemic) terjadi.Tidak ada yang dapat memprediksi bila pandemic itu terjadi? Dua jenis antivirus yang sudah resisten pada manusia yang biasa digunakan pada penderita influenza adalah amantadine dan rimantadine. Dua jenis antivirus lainnya untuk pengobatan adalah oseltamavir dan zanamavir, yang kemungkinan dapat bekerja untuk mengatasi flu yang disebabkan oleh virus H5N1. Namun demikian masih diperlukan studi untuk membuktikan kebenarannya.

Saat ini belum ada vaksin yang melindungi manusia dari virus H5N1 yang terlihat di Asia. Namun demikian usaha pengembangan vaksin untuk proteksi manusia terhadap virus H5N1 tersebut sedang dilakukan dan telah dimulai per April 2005. VNS

1 komentar:

  1. Benar Gan, itulah peringatan dari Tuhan. Bagi orang orang yang mau berfikir tentunya..
    Jogjakarta-craft.blogspot.com

    BalasHapus