Lebih Jauh Tentang Flu Burung dan Virus H5N1
Flu burung atau flu unggas adalah suatu
penyakit menular yang disebabkan oleh virus flu yang berasal dari burung. Jenis
virus flu ini terjadi secara alami diantara burung. burung liar (bukan
peliharaan) secara luas membawa virus?virus flu tersebut ke saluran usus mereka
sementara burung-burung tersebut tidak menderita sakit .Namun demikian virus
flu tersebut sangat mudah ditularkan ke jenis burung yang lain, termasuk dapat
menginfeksikan virus tersebut pada jenis unggas lainnya seperti burung, bebek
dan kalkun. Akibatnya binatang peliharaan tersebut menjadi sakit dan
menyebabkan kematian. Hasil pengkajian menunjukkan bahwa virus tersebut adalah
dari virus flu burung tipe A.
Virus-virus flu burung pada awalnya memang
tidak menular kepada manusia. Namun dalam perkembangannya virus tersebut
mengalami perubahan genetis, sehingga pada tahun 1997 wabah virus flu burung
tersebut telah menginfeksi manusia. Kasus ini pertama kali terjadi di Hongkong.
Ada beberapa subtipe yang berbeda dari
virus flu burung tipe A. Perbedaan ini disebabkan karena adanya beberapa
protein pada virus flu tipe A yaitu hemaglutinin [HA] dan neuraminidase[NA].
Ada 16 subtipe HA yang berbeda dan 9 subtipe NA yang berbeda dari virus flu
tipe A. Hal ini memungkinkan terjadinya berbagai kombinasi yang berbeda dari
protein HA dan NA, dimana masing-masing kombinasi akan berbeda subtipenya.
Semua subtipe dari virus flu A dapat ditemukan pada burung. Sehingga ketika
kita berbicara tentang virus flu burung maka kita merefer pada semua subtipe
flu A yang khususnya terjadi pada burung. Umumnya virus tersebut tidak dapat
menginfeksi manusia, sungguhpun pada kenyataan dapat juga terjadi pada manusia.
Ketika berbicara tentang virus flu manusia,
maka kita merefer pada tipe yang umumnya menyerang manusia. Ada tiga virus flu
yang menginfeksi manusia yaitu : H1N1,H1N2 dan H3N2 dimana ada beberapa bagian
genetis dari virus flu A pada manusia berasal dari burung. Virus flu A secara
konstan berubah dan dapat melakukan adaptasi untuk menginfeksi dan menyebar
kepada manusia. Gejala flu burung yang muncul pada manusia memiliki range
gejala tipikal flu umumnya seperti demam, batuk, tenggorokan sakit dan nyeri
otot hingga pada infeksi mati, pneumonia serta beberapa masalah pernafasan yang
cukup parah. Gejala dari flu burung sangat tergantung pada jenis virus yang
menyebabkan infeksi. Burung yang terinfeksi menyebarkan virus flu nya melalui
liurnya, nasal sekresi dan feses (kotoran). Burung/unggas yang terinfeksi
disebabkan terjadinya kontak dengan kotoran yang terinfeksi atau burung?burung
tersebut melakukan kontak dengan suatu permukaan dimana permukaan tersebut
terkontaminasi dengan kotoran yang terinfeksi virus. Karenanya diyakini bahwa
kebanyakan kasus flu burung yang menyerang manusia karena mereka melakukan
kontak dengan unggas atau pun permukaan yang ada kotoran yang terkontaminasi
virus flu burung tersebut. Resiko flu burung pada manusia umumnya rendah. Hal
ini disebabkan karena virus tersebut umumnya terjadi pada burung dan tidak
menularkan ke manusia. Bagaimana pun selama terjadi wabah flu burung pada
unggas maka ada kemungkinan manusia yang berinteraksi dengan unggas tersebut
dapat terinfeksi dengan virus flu burung tersebut.
Virus flu burung (H5N1) yang menyerang
unggas di Asia adalah suatu contoh wabah flu burung yang menyebabkan infeksi
pada manusia hingga kematian. Pada situasi seperti ini, maka diharapkan para
pekerja harusnya menghindari unggas atau peliharaan mereka yang terinfeksi
virus flu atau mencegah tejadinya kontak dengan permukaan yang telah
terkontaminasi kotoran unggas yang terinfeksi virus flu burung. Studi
menunjukkan bahwa pengobatan melalui resep terbukti dapat mencegah flu burung
menginfeksi manusia. Tetapi yang harus diperhatikan adalah virus flu tersebut
dapat menjadi resisten pada obat-obat tersebut sehingga pengobatan terkadang
tidak selalu berhasil dengan baik.
Virus H5N1
Virus influenza A (H5N1) disebut juga virus
H5N1 adalah suatu subtipe virus influenza A yang terutama terjadi di burung.
Pertama kali diisolasi dari burung yang ada di Afrika Selatan pada tahun 1961.
Seperti halnya semua virus flu burung, virus H5N1 tersirkulasi di antara
burung-burung secara luas, sangat mudah mengkontaminasi sesama burung, dan
bersifat mematikan. Wabah influenza H5N1 terjadi pada unggas-unggas di 8 negara
di Asia (Kamboja, China, Indonesia, Japan, Laos,Korea Selatan, Thailand dan
Vietnam) selama akhir 2003 dan awal 2004. Pada saat itu lebih dari 100 juta
burung-burung yang terinfeksi di negara-negara tersebut mati atau dibunuh untuk
mencegah menyebarnya wabah. Bulan Maret 2004 wabah dilaporkan dibawah kontrol,
kemudian akhir juni 2004 kematian unggas karena virus H5N1 terjadi lagi di
beberapa negara Asia , Indonesia salah satunya. Hal ini diyakini bahwa wabah
tersebut ternyata tidak berhenti. Infeksi manusia terhadap virus flu A telah
terjadi di Thailand,Vietnam dan Kamboja. Awal mulanya virus H5N1 menyerang
manusia (virus tipe ini normalnya hanya menyerang burung) terjadi di Hongkong
pada tahun 1997. Virus ini menyebabkan gangguan yang cukup parah terhadap
sistem pernafasan 18 orang, dimana 6 diantaranya mati. Sejak saat itu dijumpai
lagi beberapa kasus H5N1 yang menyerang manusia, di Thailand , Vietnam dan
Cambodia misalnya. Dimana tingkat kematian mencapai 50 % yang kebanyakan kasus
terjadi karena adanya kontak dengan hewan yang terinfeksi atau pada permukaan
yang terkontaminasi. Sejauh ini penyebaran virus H5N1 dari manusia ke manusia
sangat jarang terjadi dan penyebarannya tidak terjadi. Namun karena semua virus
flu memiliki kemampuan untuk berubah, maka para ilmuwan menyatakan bahwa tidak
menutup kemungkinan bahwa virus ini pun suatu saat dapat terinfeksi pada
manusia dan penularannya pun dapat terjadi secara mudah dari manusia ke
manusia. Yang harus mendapat perhatian adalah, bahwa karena virus tersebut
tidak umum menginfeksi manusia, maka sangat sedikit sistem proteksi manusia
terhadap virus tersebut. Karenanya jika virus H5N1 menjadi mudah ditransfer
antar manusia maka wabah global (pandemic) terjadi.Tidak ada yang dapat
memprediksi bila pandemic itu terjadi? Dua jenis antivirus yang sudah resisten
pada manusia yang biasa digunakan pada penderita influenza adalah amantadine
dan rimantadine. Dua jenis antivirus lainnya untuk pengobatan adalah
oseltamavir dan zanamavir, yang kemungkinan dapat bekerja untuk mengatasi flu
yang disebabkan oleh virus H5N1. Namun demikian masih diperlukan studi untuk
membuktikan kebenarannya.
Saat ini belum ada vaksin yang melindungi
manusia dari virus H5N1 yang terlihat di Asia. Namun demikian usaha
pengembangan vaksin untuk proteksi manusia terhadap virus H5N1 tersebut sedang
dilakukan dan telah dimulai per April 2005. VNS
Benar Gan, itulah peringatan dari Tuhan. Bagi orang orang yang mau berfikir tentunya..
BalasHapusJogjakarta-craft.blogspot.com