Senin, 26 Maret 2012

Keracunan Makanan


Keracunan makanan paling sering disebabkan oleh bakteri.  Makanan yang telah tercemar bakteri tidak mengalami perubahan bentuk atau bau atau rasa sehingga kita tidak bisa mengetahui pencemaran itu kecuali makanannya diperiksa di laboratorium. Itulah sebabnya kita perlu mencegah jangan sampai makanan kita tercemar bakteri yang dapat menyebabkan keracunan.







Bakteri yang sering menyebabkan keracunan :

1. Bacillus cereus – menyebabkan diare, muntah. Biasa ditemukan pada daging, susu, sayuran, ikan, nasi.
2.  Campylobacter jejuni – menyebabkan diare.            Biasa ditemukan pada ayam atau daging yang kurang matang, susu mentah, air yang tidak bersih.
3.  Clostridium perfringens – biasa ditemukan pada makanan yang disimpan lama pada suhu ruang.
4.  Clostridium botulinum – biasa ditemukan di makanan kaleng yang prosesnya kurang bagus, ikan asap, atau makanan yang kurang matang.
5.  E.coli – dapat menyebabkan diare.
    Sering ditemukan di parit-parit, di daging yang kurang matang, atau susu yang tidak dimasak.
6.  Listeria monocytogenes – ditemukan pada susu yang tidak dipasteurisasi, keju, daging mentah, ayam, ikan, sayuran, daging dan ikan asap.
7.  Salmonella – ditemukan pada ayam atau daging yang kurang matang, telur mentah, ikan, susu yang tidak dipasteurisasi.
8.  Staph.aureus – ada pada kulit, hidung, tenggorokan manusia, atau  pada infeksi di kulit.
    Biasanya tersebar ke makanan karena orang yang menangani makanan tersebut kurang memperhatikan kebersihan.

Bagaimana mencegah keracunan makanan ?

1.  Belilah makanan yang kondisinya bagus (kemasan tidak rusak, belum kadaluarsa, tidak ada bau, atau lendir)
2.  Pisahkan penyimpanan makanan mentah dengan makanan matang. Jika disimpan pada kulkas yang sama, tempatkan makanan-makanan tersebut pada wadah-wadah yang terpisah dan ditutup.
3.  Selalu cuci tangan dengan sabun sebelum mulai masak atau sehabis memegang hidung atau rambut. Juga, cucilah semua peralatan yang akan dipakai.
4.  Masak makanan sampai benar-benar matang. Jika makanan matang akan disimpan dulu di kulkas, maka dinginkan dengan cepat (misalnya ditempatkan pada baskom berisi batu es). Untuk memanaskan kembali, panaskan makanan sampai mendidih.
5.  Selalu cuci tangan dengan sabun sebelum makan.

Bisa menikmati berbagai jenis makanan adalah karunia Tuhan bagi kita. Tentu kita ingin benar-benar menikmati makanan tanpa khawatir akan keracunan.



 
Menjaga kebersihan diri, peralatan, dan makanan adalah cara sederhana yang dapat dilakukan oleh siapa saja untuk mencegah keracunan makanan.

Nasehat Pernikahan

Wedding Ring


Nikah merupakan jalan yang paling bermanfa'at dan paling afdhal dalam
upaya merealisasikan dan menjaga kehormatan, karena dengan nikah inilah
seseorang bisa terjaga dirinya dari apa yang diharamkan Allah. Oleh sebab
itulah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mendorong untuk mempercepat
nikah, mempermudah jalan untuknya dan memberantas kendala‐kendalanya.

Senin, 12 Maret 2012

Peringatan Allah Melalui Flu Burung


Peringatan Allah Melalui Flu Burung

 Allah yang menciptakan manusia dan alam semesta. Allahlah yang paling tahu mana yang membahayakan manusia dan mana yang bermanfaat. Maka Ia perintahkan manusia untuk makan yang baik-baik, dan Ia larang pula manusia untuk makan yang kotor dan berbahaya.

Ketika babi dilarang untuk dimakan dan dimanfaatkan, maka seyogyanya kita mengikuti seruan itu dengan perasaan ridho. Karena setiap larangan pasti tersembunyi hikmah. Kadang kita tahu hikmah dari larangan itu. Tetapi betapa banyak rahasia alam yang belum tersingkap oleh akal dan pengetahuan manusia yang serba terbatas ini.

Dahulu orang menyangka bahwa yang membahayakan pada diri babi adalah adanya cacing pita. Sekali lagi itu menurut logika manusia. Oleh karena itu ada sebagian manusia yang mencoba menghilangkan cacing pita tersebut dari tubuh babi. Maka kini babi diproses dan diolah secara higienis dan modern, sehingga tidak terkontaminasi makhluk berbahaya semisal cacing pita. Oleh karena itu banyak di antara manusia yang kemudian menyantap daging babi tersebut dengan perasaan aman.

Kini mata manusia kembali terbuka lebar. Perkembangan virus flu burung yang tiba-tiba menjadi ganas dan mematikan itu telah menghebohkan dunia internasional. Korban berjatuhan di berbagai negara, termasuk di Indonesia. Sebelumnya Cina, Thailan dan sejumlah negara Asia lainnya telah mencatat adanya korban meninggal akibat virus misterius itu. Virus yang sebelumnya diidentifikasi sebagai H5N1 atau avian influenza ini rupanya sudah mengalami mutasi dan perubahan struktur genetik sehingga menjadi lebih ganas dan mematikan.

Teka-teki perubahan tingkat keganasan virus flu burung tersebut masih menjadi perdebatan di kalangan para peneliti. Apakah perubahan itu akibat kondisi alam yang terus berubah, ataukah perubahan genetik akibat vektor dari makhluk lain yang ditumpanginya? Hal yang sudah disepakati sebagai sebuah fakta adalah bahwa virus flu burung itu menjadi ganas setelah ia hidup dan berkembangbiak di tubuh babi!

Riset masih terus dikembangkan berbagai kalangan untuk mengidentifikasi dan menemukan vaksin bagi virus flu burung tersebut. World Health Organizartion (WHO), sebuah organisasi kesehatan dunia di bawah naungan PBB bahkan telah membangun pusat riset flu burung di Hongkong. Sejauh ini vaksin yang sangat diperlukan jutaan ternak dan manusia belum berhasil ditemukan.

Keresahan masyarakat dunia menghadapi wabah flu burung ini cukup beralasan. Selain memang sudah mendatangkan korban meninggal, penyebaran virus tersebut ke daerah-daerah lain secara teoritis akan bisa berlangsung dengan mudah. Berbeda dengan virus HIV yang menular melalui hubungan seksual, suntikan atau transfusi darah, maka virus flu burung ini dapat menyebar hanya melalui perantaraan udara. Jika virus itu sudah berkembang dan menyebar, maka ia dapat mengenai siapa saja, baik yang memakan babi ataupun bukan. Baik kepada yang bekerja di lingkungan peternakan maupun bukan. Kasus korban meninggal dunia akibat flu burung di Tangerang, yaitu keluarga Wawan Iswara, membuktikan hal itu. Jika demikian, kepada siapa lagi kita akan berlindung dan memohon pertolongan?

Sebelum wabah dan virus itu menyebar tanpa kendali, tindakan pencegahan dan pembasmian harus segera dilakukan. Pemerintah harus bertindak tegas. Jika perlu binatang ternak yang sudah terbukti terserang virus flu burung, sebaiknya segera dimusnahkan. Lebih baik mengorbankan yang sedikit demi menyelamatkan yang lebih banyak lagi. Sebelum semua menjadi sangat terlambat.

Belajar dari kasus flu burung ini, sebaiknya kitapun sebagai sebuah masyarakat harus segera mawas diri. Bahwa yang haram itu memang harus ditinggalkan, tanpa bertanya lebih lanjut mengapa diharamkan. Allah telah memberikan sinyal dan peringatan dini kepada umat manusia. Akankah kita segera sadar untuk kembali berbenah? Ataukah kita biarkan saja peringatan dini itu berlalu tanpa arti? Jika demikian pilihan kita, maka bersiap-siaplah menerima azab yang lebih berat lagi!

Tetapi Allah maha Pengasih dan Penyayang. Ia sangat menyayangi hambanya. Kita semua hanya bisa berharap dari kasih sayang Allah itu

Babi Penyebab Flu Burung Menjadi Ganas


Babi Penyebab Flu Burung Menjadi Ganas

Hari-hari ini perhatian masyarakat tersedot kepada wabah flu burung yang mengganas lagi di beberapa daerah. Kasus ini semakin memanas ketika Iwan Siswara, seorang warga Tangerang, beserta dua orang anaknya meninggal dunia akibat virus flu burung. Kepastian penyebab kematian itu diketahui melalui hasil analisa laboratorium rujukan WHO di Hongkong. Kematian tersebut merupakan korban meninggal pertama akibat flu burung di Indonesia.

Sebelumnya kasus flu burung pernah menyerang beberapa peternakan ayam di Jawa dan Sulawesi. Sudah banyak ternak unggas dimusnahkan untuk mencegah penyebaran virus itu. Sejauh ini memang belum diketahui adanya korban jatuh pada manusia akibat flu burung tersebut, sampai terjadilah kasus yang menimpa keluarga Iwan Siswara. Mengapa flu burung yang sudah cukup lama dikenal itu tiba-tiba memakan korban?

Faktor Babi
Kasus serupa sebenarnya sudah terjadi di beberapa negara lain, seperti Thailand dan Cina. Pada awalnya flu burung yang menyerang ternak unggas itu memang tidak membahayakan jiwa manusia. Namun ketika virus tersebut masuk dan menyerang babi, maka ceritanya menjadi lain. Virus itu kemudian berubah ganas dan menyerang manusia hingga memakan korban.

Babi memang sudah ditakdirkan menjadi binatang yang unik dalam kehidupan ini. Struktur gennya sangat antik dan mampu beradaptasi mulai dengan makhluk paling sederhana, seperti virus, hingga makhluk paling tinggi, yaitu manusia. Ia dapat menggantikan jantung manusia untuk keperluan transplantasi. Hewan atau makhluk hidup lain tidak ada yang bisa bertahan dan mampu menggantikan organ manusia. Hanya babilah yang hingga kini diakui mampu menggantikan organ manusia tersebut.

Di saat yang sama babi bisa menjadi vektor bagi virus, makhluk hidup yang paling sederhana, untuk bermutasi dan mengalami perubahan gen, sehingga menjadi lebih ganas dan berbahaya. Virus influensa sebenarnya sangat banyak jenisnya di dunia ini. Makhluk tersebut senantiasa mengalami perubahan genetik dari waktu ke waktu. Perubahan tersebut dapat terjadi secara alami, akibat rekayasa manusia, maupun perubahan karena adanya faktor luar. Aspek yang ketiga inilah yang biasanya terjadi dan memunculkan jenis-jenis virus baru secara cepat.

Pada awalnya flu tidak terlalu berbahaya bagi manusia. Ia hanya menimbulkan gejala demam, batuk dan pilek. Dalam beberapa hari siklus hidup virus itu akan berakhir dan gejala-gejala yang timbul tersebut akan berhenti. Namun virus flu tersebut kemudian mengalami perubahan genetik menjadi jenis-jenis baru yang lebih kuat. Oleh karena itu maka muncullah flu Singapura, flu burung, flu Jerman dan sebagainya.

Kini dengan perantaraan babi sebagai vektor, flu burung tersebut menjadi lebih ganas lagi. Jika virus ganas tersebut dibiarkan menyebar, maka korban-korban berikutnya akan segera berjatuhan. Virus sangat mudah menyebar ke segenap penjuru melalui angin dan udara yang kita hirup. Apa jadinya jika virus tersebut lebih ganas dari biasanya?

Saatnya Menjauhi Babi
Babi merupakan binatang yang secara eksplisit dilarang dalam Al Quran. Ia juga diharamkan oleh agama-agama lain, seperti Yahudi. Ketika Pencipta alam semesta ini melarang sesuatu, pasti Dia mengetahui bahaya yang bisa ditimbulkan oleh sesuatu itu. Dia maha Mengetahu dan maha Penyayang. Hanya manusialah yang sering mencoba-coba berbuat nekat dengan mendekati larangan-laranganNya.

Dulu manusia takut kepada daging babi karena adanya cacing pita. Kini dengan teknologi modern cacing itu telah dapat dihilangkan. Tetapi rupanya bukan karena cacing pita babi diharamkan. Ia memang najis dan haram, yang kita tidak boleh memakannya, bahkan menyentuhnya. Boleh-boleh saja dikatakan bahwa babi itu enak. Tetapi mudhorotnya pasti jauh lebih banyak dari manfaatnya.

Kini mata kita kembali terbuka. Kasus flu burung adalah peringatan bagi kita semua untuk menunjukkan kebenaran ajaran Allah. Kasus ini tidak main-main. Jika penyebaran virus ganas itu tidak bisa dikendalikan, maka flu burung bisa menjadi penyakit mematikan yang siap menerkam siapa saja, baik yang memakan babi maupun tidak. Iwan Iswara adalah bukan pemakan babi. Namun ia bisa terkena penyakit itu.

Dalam sebuah masyarakat, ibaratnya kita hidup di dalam sebuah perahu. Ketika salah seorang melobangi dasar perahu dan yang lain membiarkannya, maka bukan saja yang melakukan yang akan tenggelam, tetapi kita semua akan ikut merasakannya. Jika virus flu burung yang berkembang melalui babi itu dibiarkan menyebar, maka bukan hanya peternak babi dan pemakannya saja yang akan menanggung resikonya, tetapi kita semua! 

Mengenal Lebih Jauh Tentang Flu Burung dan Virus H5N1


 Lebih Jauh Tentang Flu Burung dan Virus H5N1

           

Flu burung atau flu unggas adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh virus flu yang berasal dari burung. Jenis virus flu ini terjadi secara alami diantara burung. burung liar (bukan peliharaan) secara luas membawa virus?virus flu tersebut ke saluran usus mereka sementara burung-burung tersebut tidak menderita sakit .Namun demikian virus flu tersebut sangat mudah ditularkan ke jenis burung yang lain, termasuk dapat menginfeksikan virus tersebut pada jenis unggas lainnya seperti burung, bebek dan kalkun. Akibatnya binatang peliharaan tersebut menjadi sakit dan menyebabkan kematian. Hasil pengkajian menunjukkan bahwa virus tersebut adalah dari virus flu burung tipe A.

Virus-virus flu burung pada awalnya memang tidak menular kepada manusia. Namun dalam perkembangannya virus tersebut mengalami perubahan genetis, sehingga pada tahun 1997 wabah virus flu burung tersebut telah menginfeksi manusia. Kasus ini pertama kali terjadi di Hongkong.

Ada beberapa subtipe yang berbeda dari virus flu burung tipe A. Perbedaan ini disebabkan karena adanya beberapa protein pada virus flu tipe A yaitu hemaglutinin [HA] dan neuraminidase[NA]. Ada 16 subtipe HA yang berbeda dan 9 subtipe NA yang berbeda dari virus flu tipe A. Hal ini memungkinkan terjadinya berbagai kombinasi yang berbeda dari protein HA dan NA, dimana masing-masing kombinasi akan berbeda subtipenya. Semua subtipe dari virus flu A dapat ditemukan pada burung. Sehingga ketika kita berbicara tentang virus flu burung maka kita merefer pada semua subtipe flu A yang khususnya terjadi pada burung. Umumnya virus tersebut tidak dapat menginfeksi manusia, sungguhpun pada kenyataan dapat juga terjadi pada manusia.

Ketika berbicara tentang virus flu manusia, maka kita merefer pada tipe yang umumnya menyerang manusia. Ada tiga virus flu yang menginfeksi manusia yaitu : H1N1,H1N2 dan H3N2 dimana ada beberapa bagian genetis dari virus flu A pada manusia berasal dari burung. Virus flu A secara konstan berubah dan dapat melakukan adaptasi untuk menginfeksi dan menyebar kepada manusia. Gejala flu burung yang muncul pada manusia memiliki range gejala tipikal flu umumnya seperti demam, batuk, tenggorokan sakit dan nyeri otot hingga pada infeksi mati, pneumonia serta beberapa masalah pernafasan yang cukup parah. Gejala dari flu burung sangat tergantung pada jenis virus yang menyebabkan infeksi. Burung yang terinfeksi menyebarkan virus flu nya melalui liurnya, nasal sekresi dan feses (kotoran). Burung/unggas yang terinfeksi disebabkan terjadinya kontak dengan kotoran yang terinfeksi atau burung?burung tersebut melakukan kontak dengan suatu permukaan dimana permukaan tersebut terkontaminasi dengan kotoran yang terinfeksi virus. Karenanya diyakini bahwa kebanyakan kasus flu burung yang menyerang manusia karena mereka melakukan kontak dengan unggas atau pun permukaan yang ada kotoran yang terkontaminasi virus flu burung tersebut. Resiko flu burung pada manusia umumnya rendah. Hal ini disebabkan karena virus tersebut umumnya terjadi pada burung dan tidak menularkan ke manusia. Bagaimana pun selama terjadi wabah flu burung pada unggas maka ada kemungkinan manusia yang berinteraksi dengan unggas tersebut dapat terinfeksi dengan virus flu burung tersebut.

Virus flu burung (H5N1) yang menyerang unggas di Asia adalah suatu contoh wabah flu burung yang menyebabkan infeksi pada manusia hingga kematian. Pada situasi seperti ini, maka diharapkan para pekerja harusnya menghindari unggas atau peliharaan mereka yang terinfeksi virus flu atau mencegah tejadinya kontak dengan permukaan yang telah terkontaminasi kotoran unggas yang terinfeksi virus flu burung. Studi menunjukkan bahwa pengobatan melalui resep terbukti dapat mencegah flu burung menginfeksi manusia. Tetapi yang harus diperhatikan adalah virus flu tersebut dapat menjadi resisten pada obat-obat tersebut sehingga pengobatan terkadang tidak selalu berhasil dengan baik.

Virus H5N1
Virus influenza A (H5N1) disebut juga virus H5N1 adalah suatu subtipe virus influenza A yang terutama terjadi di burung. Pertama kali diisolasi dari burung yang ada di Afrika Selatan pada tahun 1961. Seperti halnya semua virus flu burung, virus H5N1 tersirkulasi di antara burung-burung secara luas, sangat mudah mengkontaminasi sesama burung, dan bersifat mematikan. Wabah influenza H5N1 terjadi pada unggas-unggas di 8 negara di Asia (Kamboja, China, Indonesia, Japan, Laos,Korea Selatan, Thailand dan Vietnam) selama akhir 2003 dan awal 2004. Pada saat itu lebih dari 100 juta burung-burung yang terinfeksi di negara-negara tersebut mati atau dibunuh untuk mencegah menyebarnya wabah. Bulan Maret 2004 wabah dilaporkan dibawah kontrol, kemudian akhir juni 2004 kematian unggas karena virus H5N1 terjadi lagi di beberapa negara Asia , Indonesia salah satunya. Hal ini diyakini bahwa wabah tersebut ternyata tidak berhenti. Infeksi manusia terhadap virus flu A telah terjadi di Thailand,Vietnam dan Kamboja. Awal mulanya virus H5N1 menyerang manusia (virus tipe ini normalnya hanya menyerang burung) terjadi di Hongkong pada tahun 1997. Virus ini menyebabkan gangguan yang cukup parah terhadap sistem pernafasan 18 orang, dimana 6 diantaranya mati. Sejak saat itu dijumpai lagi beberapa kasus H5N1 yang menyerang manusia, di Thailand , Vietnam dan Cambodia misalnya. Dimana tingkat kematian mencapai 50 % yang kebanyakan kasus terjadi karena adanya kontak dengan hewan yang terinfeksi atau pada permukaan yang terkontaminasi. Sejauh ini penyebaran virus H5N1 dari manusia ke manusia sangat jarang terjadi dan penyebarannya tidak terjadi. Namun karena semua virus flu memiliki kemampuan untuk berubah, maka para ilmuwan menyatakan bahwa tidak menutup kemungkinan bahwa virus ini pun suatu saat dapat terinfeksi pada manusia dan penularannya pun dapat terjadi secara mudah dari manusia ke manusia. Yang harus mendapat perhatian adalah, bahwa karena virus tersebut tidak umum menginfeksi manusia, maka sangat sedikit sistem proteksi manusia terhadap virus tersebut. Karenanya jika virus H5N1 menjadi mudah ditransfer antar manusia maka wabah global (pandemic) terjadi.Tidak ada yang dapat memprediksi bila pandemic itu terjadi? Dua jenis antivirus yang sudah resisten pada manusia yang biasa digunakan pada penderita influenza adalah amantadine dan rimantadine. Dua jenis antivirus lainnya untuk pengobatan adalah oseltamavir dan zanamavir, yang kemungkinan dapat bekerja untuk mengatasi flu yang disebabkan oleh virus H5N1. Namun demikian masih diperlukan studi untuk membuktikan kebenarannya.

Saat ini belum ada vaksin yang melindungi manusia dari virus H5N1 yang terlihat di Asia. Namun demikian usaha pengembangan vaksin untuk proteksi manusia terhadap virus H5N1 tersebut sedang dilakukan dan telah dimulai per April 2005. VNS

Flu Burung


SUMBER INFORMASI: JURNAL LP POM MUI HALAL



Evolusi Virus Influenza

# by admin - 07 Sep 05 14:04:48
           
Evolusi Virus Influenza
           

Sepanjang sejarah dunia, virus H1N1 merupakan virus influenza yang terganas, yang menjadi biang kerok wabah Spanish flu. Bayangkan saja puluhan juta orang yang tewas akibat terinfeksi virus flu burung tipe HIN1. Jumlah korban yang melebihi korban PD I. Virus flu burung H1N1 mampu menular ke manusia dan dapat ditularkan antar manusia dikarenakan telah terjadi perubahan terhadap virus tersebut. Adapun virus yang menyebabkan Flu Asia adalah tipe H2N2 yang kemudian berubah bentuk menjadi H3N2. Virus flu tipe H3N2 inilah yang kemudian menjadi penyebab wabah flu Hongkong pada tahun 1968. Perubahan atau mutasi virus flu burung (yang awalnya hanya menyerang burung dan unggas) biasanya terjadi di dalam tubuh babi. Berdasarkan teori, babi merupakan tempat pencampuran (mixing vessel), dimana babi memiliki komponen biologis yang dapat mengubah struktur virus flu burung. Jadi babi berperan penting dalam proses evolusi virus influenza.

Mekanisme evolusi
Secara ilmiah mekanisme evolusi pada virus tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut; virus yang menyerang pada unggas melekat pada glikoprotein yang rantai oligosakaridanya berakhir pada asam sialic pada posisi 2,3. Sedangkan kode yang terdapat pada manusia adalah pada posisi 2,6. Pada babi ditemukan tubuhnya memiliki 2 kode reseptor yaitu posisi 2,3 dan 2,6. Karenanya babi memiliki dua kesesuaian reseptor, yaitu untuk burung/unggas dan juga manusia. Virus flu yang menyerang unggas dapat ditularkan ke babi untuk kemudian babi dapat menularkannya ke manusia setelah mengalami perubahan ?keganasan? di dalam tubuhnya. Mutasi ini menyebabkan munculnya virus dengan sub tipe baru, yang jika tertular ke manusia bisa berbahaya, karena sistem antibody manusia tidak akan tanggap.

Epidemi global 1918 berasal dari babi
Sungguhpun penyakit yang menyebabkan epidemi global disebut dinamakan sebagai Spanish flu (Flu Spanyol), tetapi sebenarnya penyakit tersebut bukan berasal dari negeri tersebut. Terjadinya mutasi virus flu tersebut berkembang melalui babi yang berasal dari Amerika yang dibawa oleh tentara pada perang dunia I. Tim dokter yang bertugas pada saat itu melakukan otopsi pada 43.000 pelayan yang terbunuh akibat flu. Dari penelitian tersebut, ditemukan adanya sekuen gen untuk hemaglutinin dan neuraminidase, yang merupakan dua protein kunci di dalam virus flu. Gen hemaglutinin yang ditemukan sangat mirip jika dibandingkan dengan virus influenza yang terdapat di babi. Tim dokter tersebut kemudian meyakini bahwa virus flu yang menyerang manusia yang disebut sebagai Spanish flu itu berasal dari babi. Temuan tersebut mendukung suatu teori penyebarluasan virus flu yang berasal dari babi paling membahayakan bagi manusia. Bahkan beberapa ahli percaya bahwa virus flu yang ada di burung tidak terlalu bahaya, karena secara genetis relatif lebih stabil. Karenanya jika virus flu burung menginfeksi babi, maka sistem pertahanan tubuh babi terserang virus dan memaksanya untuk mengubah secara genetis dalam rangka pertahanan diri. Akibatnya muncul virus baru yang lebih ganas dan berbahaya bagi manusia. Jadi jelas bahwa babi banyak berperan dalam mutasi genetis virus flu burung yang kemudian dapat menginfeksi dan sangat mematikan untuk manusia. Karenanya, Mentri Pertanian pun berpendapat bahwa peternakan babi harusnya cukup jauh dari lokasi peternakan hewan lainnya. Peternakan babi perlu dilokalisir di tempat yang jauh dari peternakan rakyat lainnya, seperti yang dilakukan di Pulau Bintan. Karena memang terbukti bahwa babi lah yang menjadi biang kerok keganasan dari virus flu yang akhirnya menular ke manusia. Bagi konsumen muslim, berabad tahun yang lalu Islam sudah melarang umatnya untuk mengkonsumsi babi dan turunannya. Yakinlah bahwa hukum Allah adalah yang terbaik. Karenanya nikmat yang paling awal yang harus kita syukuri adalah menjadi seorang muslim dengan aturan hidup yang kaffah dan syamil. Vns,

Sejarah Kopi




Sejarah kopi dapat ditelusuri jejaknya dari sekitar abad ke-9, di dataran tinggi Ethiopia. Dari sana lalu menyebar ke Mesir dan Yaman, dan kemudian pada abad limabelas menjangkau lebih luas ke Persia, Mesir, Turki dan Afrika utara.

Pada awalnya kopi kurang begitu diterima oleh sebagian orang. Pada tahun 1511, karena efek rangsangan yang ditimbulkan, dilarang penggunaannya oleh para imam konservatif dan othodoks di majelis keagamaan di Makkah. Akan tetapi karena popularitas minuman ini, maka larangan tersebut pada tahun 1524 dihilangkan atas perintah Sultan Selim I dari Kesultanan Utsmaniyah Turki. Di Kairo, Mesir, larangan yang serupa juga disahkan pada tahun 1532, di mana kedai kopi dan gudang kopi ditutup.

Dari dunia Muslim, kopi menyebar ke Eropa, di mana minuman ini menjadi populer selama abad ke-17. Orang Belanda adalah yang pertama kali mengimpor kopi dalam skala besar ke Eropa, dan pada suatu waktu menyelundupkan bijinya pada tahun 1690, karena tanaman atau biji mentahnya tidak diijinkan keluar kawasan Arab. Ini kemudian berlanjut pada penanaman kopi di Jawa oleh orang Belanda.

Ketika kopi mencapai kawasan koloni Amerika, pada awalnya tidak sesukses di Eropa, karena dianggap kurang bisa menggantikan alkohol. Akan tetapi, selama Perang Revolusi, permintaan terhadap kopi meningkat cukup tinggi, sampai para penyalur harus membuka persediaan cadangan dan menaikkan harganya secara dramatis; sebagian hal ini karena didasari oleh menurunnya pesediaan teh oleh para pedagang Inggris. Minat orang Amerika terhadap kopi bertumbuh pada awal abad ke-19, menyusul terjadinya perang pada tahun 1812, di mana akses impor teh terputus sementara, dan juga karena meningkatnya teknologi pembuatan minuman, maka posisi kopi sebagai komoditas sehari-hari di Amerika menguat.

Alamat Perusahaan Makanan


v   Kraft Foods Indonesia
HRIndoCKG@KraftAsia.com atau
Human Resource, PT.Nabisco Foods , Jababeka Industrial Estate, Jl. Jababeka VII Kav. K-2, CIkarang Bekasi, 17530, Cikarang Indonesia

v   Orang Tua Group
HRD
Jl. Palmerah Barat No. 9 - Gelora
Jakarta Pusat - 10270
Telp : +62-21-5322121
Fax: +62-21-5482057
PO BOX 1778 JKP 10017
email : recruitment@orangtua.co.id

Jl. Palmerah Barat No.82
Jakarta Barat 11480
Telp : +62-21-5361917
Fax : +62-21-5363324
PO. BOX 3195/JKP10031/JAKARTA
email : recruitment.distribusi@orangtua.co.id

v   DIRECTOR OF HR CARGILL INDONESIA
PO.BOX 4345 JAKARTA 10001
Or email to: Indohr_recruitment@cargill.com

v   PT. GARUDAFOOD Putra Putri Jaya
Jl. Baros No.57
Cimahi – Jawa Barat 40533
 

v   PT NUTRIFOOD INDONESIA
Kawasan Industri Pulogadung
Rawa Bali II No. 3
Jakarta Timur
Or
E-mail : recruitment@nutrifood.co.id

v   PT.ULTRAJAYA MILK INDUSTRY
PO BOX 1230
BANDUNG 40012

v   PT. Triteguh Manunggal Sejati (Garuda Food)
Jl. Sawunggaling no 24 Jemundo Taman - Sidoarjo
Jawa Timur
Lamaran (soft copy) ditujukan kepada :
hrd_tms@yahoo.com

v   PT. Garudafood Putra Putri Jaya
By email : recruitment.gresik@garudafood.co.id
atau Hard copy:
Recruitment Officer
PT. Garudafood Putra-Putri Jaya
Jt Raya Krikilan km 28, Driyorejo Gresik

v   PT Unilever Indonesia Tbk
       Recruitment Manager
Graha Unilever Jl. Jend. Gatot Subroto kav. 15
Jakarta 12930
Email: unilever.indonesia@ gmail.com
v   PT.AJINOMOTO CALPIS BEVERAGE INDONESIA

v   INDOFOOD
HR Coordinator Manager
Jl.
Raya Cikopo Km. 13 — Purwakarta, Jawa Barat
A t a u
FAKS: ke (0264) 313 505
E–mail: fidcikampek.hrd@indofood.co.id (maks. 500KB)

v   GARUDA FOOD
Recruitment Dept.
Garudafood Wisma II
Jl. Bintaro Raya No. 10A
Tanah Kusir Jakarta Selatan
Email : recruitment(at) garudafood. Com

v   PT NESTLE INDONESIA – PASURUAN BASE
Jl. Raya Pasuruan – Malang Km. 9.5
Kejayan - Pasuruan
Telephone : 0343-421005
Fax : 0343-421424
e-mail : recruitment.kjn@id.nestle.com

v   PT DANONE INDONESIA
HRD Division - PO BOX 4154 JKTJ 13041
or hr.danone@danone.com

v   GARUDAFOOD
PO. Box 2888 JKP 10028
Email: Recruitment@garudafood.com

v   PT DIAMOND COLD STORAGE
Jl. Pasir Putih Raya kav.1